Selong, DS- Program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan sudah memasuki tahap uji alir dari sumber mata air Tibu Krodet menuju Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berlokasi di Desa Kota Raja, Kecamatan Sikur.
Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lotim, Ahmad Dewanto Hadi, mengungkapkan, pembangunan fisik SPAM Pantai Selatan telah tuntas, hingga diperkirakan akan bisa dinikmati masyarakat selatan pada minggu terakhir bulan Juni 2024.
“Insyaallah minggu terakhir Juni sudah beroperasi baik SPAM pantai selatan maupun SPAM Sembalun,” ujar Dewanto, Rabu (05/06/2024)
Dijelaskan, untuk IPA yang ada di Kotaraja saat ini telah terpenuhi dengan pengisian 50 persen sebagaimana yang telah disepakati dari kapasitas umumnya. Karena itu, paparnya, sesuai dengan target, musim kemarau tahun ini masyarakat selatan khususnya di Kecamatan Jerowaru sudah tidak kesulitan air bersih lagi.
Kendati demikian, debit air yang akan disalurkan tidak sebesar yang direncanakan sebelumnya sebesar 150 liter per detik. Namun yang bisa terealisasi baru 60 liter per detik.
Adapun terkait kecilnya debit air yang dialirkan ini karena dua mata air yang direncanakan diambil, tidak mendapatkan izin dari masyarakat.
“Dua mata air yang kita rencanakan tidak diizinkan makanya hanya bisa terealisasi baru 60 liter per detik saja. Untuk tahap awal ini kita hanya bisa melayani kecamatan Jerowaru saja dulu dengan kurang lebih 2 ribu sambungan rumah (sr),” sebutnya.
Untuk memenuhi kapasitas 150 liter per detik tersebut, saat ini pihaknya telah mendapat dua tambahan sumber mata air. Dua sumber mata air itu berada di lahan Pemkab sehingga dipastikan tidak ada resistensi dari masyarakat.
Terkait SPAM Sembalun nantinya dikelola langsung oleh Pamdesama sehingga PUPR akan melakukan pendampingan terlebih dahulu selama dua tahun.
Sedangkan untuk SPAM Pantai Selatan pendampingan akan dilakukan selama satu tahun sebelum diserahkan pengelolaannya kepada PDAM.
“Memang, pada sebelumnya dirampung pada bulan April. Tapi karena SPAM di Sembalun ada tambahan paket susulan sebesar Rp 3 miliar yang kita dapatkan dari bank dunia. Sehingga ada keterlambatan. Tetapi secara umum tidak terjadi keterlambatan karena target bank dunia September,” jelasnya.li