Selong, DS- Puluhan seniman seni lukis berkumpul di kawasan Desa Wisata Jurit Baru Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur, Minggu (06/04/2025) sore.
Para seniman unjuk kebolehan menggoreskan kuas di atas kanvas melukis panorama alam sekitar Desa Jurit Baru. Suasana perdesaan, hamparan sawah hingga pegunungan menjadi goresan indah di atas kanvas.
Live Painting ini digelar Komunitas Seni Waktu untuk mengangkat potensi seni lukis Lombok Timur.
Pendiri Komunitas Seni Waktu, Muhammad Zulpiandi, mengatakan, acara ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya seni lukis.
Kegiatan itu bisa terselenggara, kata dia, tak hanya oleh Komunitas Seni Waktu, namun juga keterlibatan kelompok seni lainnya.”Peminat melukis di Lombok Timur masih rendah,”ucapnya
Karena itu, kata dia, Live Painting digelar guna mensosialisasikan ke masyarakat soal lukisan yang langsung berhubungan dengan alam.
Dikatakan, hasil karya lukis beda halnya dengan hasil kamera atau foto karena ada kadang ada hal yang tidak bisa diambil.
Dia mencontohkan, foto diambil dari alat, sedangkan lukisan dari tangan dan bersal dari jiwa, yang terbentuk di kanvas.
“Bukan hanya keindahan tetapi jiwa mampu menyerap keindahan alam tersebut lalu di tuangkan di kampas,” terangnya.
Menurutnya, salah satu faktornya ialah daerah yang masih agak terbelakang. Masyarakat, ucapnya, masih lebih banyak membelanjakan uangnya untuk hal yang pokok. Di lain sisi, pasar lukisan di Lotim masih kurang.
“Para seniman berharap ke pemerintah daerah untuk memfasilitasi para perupa agar ada wadah untuk menjual lukisanya,” pintanya.
Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Lombok Timur, H Moh Edwin Hadiwijaya, memberikan dukungan terhadap kegiatan yang dimotori oleh para perupa tersebut.
Edwin mengatakan, Lotim memiliki Dewan Kesenian Daerah. Lembaga ini nantinya bisa terkoneksi dengan pemerintah pusat.
“Sehingga progaram-program pusat bisa difasilitasi oleh pemerintah daerah yang bisa dibawa ke daerah,” ucapnya.
Dalam lembaga itu, kata dia, berkumpul berbagai komunitas atau pelaku seni. Mulai perupa, pengerajin, kemudian tradisi-tradisi adat, pembuat film, novelis, dan yang lainnya.
“Kalau kita bisa mengkolaborasikan itu semua dalam suatu wadah kemudian kita bawa ke titik-titik pariwisata kita, pasti berdampak besar,” kata Edwin.
Infrastruktur ke arah itu, sebutnya, harus disiapkan. Wisatwan, tak hanya mengunjungi destinasi dan menikmati alamnya, tapi juga bisa melihat langsung karya para perupa sehingga ada dampak ekonomi.
“Pemerintah daerah penting hadir, sehingga nantinya perupa-perupa ini bisa tetep berkarya dan karyanya bisa terserap di pasar, itu yang kita harapkan,”imbuhnya.
Aksi para pelukis mendapat apresiasi dari warga. Mereka ramai – ramai datang ke lokasi melihat langsung aksi para seniman memoleskan kuas di atas kanvas menjadi lukisan indah.li